Dalam segala aktivitas termasuk blogging. Tentu kehadiran batu tantangan dan hambatan tidak dapat dihindarkan. Sering kali informasi yang disediakan mbah Google maupun kemampuan kita terbatas.
Biar nggak nyerah gitu aja dalam mencari solusi masalah yang ada. Terkadang kita perlu belajar dengan para ahli atau mengikuti kursus tertentu. Misalnya Kelas Menaikan DA blog yang sedang saya jalani.
Sedikit cerita bagaimana saya bisa nyangkut di kelas ini. Awalnya, saya tertarik mengisi form pendaftaran yang saya temukan di salah satu Whatsapp grup (WAG). Di akhir bulan Juni, saya mendapatkan pesan konfirmasi bahwa saya lolos menjadi salah satu peserta.
Membaca info tersebut, saya senang sekaligus ragu. Senang karena bisa belajar menaikan DA blog yang stagnan di angka 6 bisa terlaksana. Di sisi lain, saya juga bimbang karena akan ada ujian semester di awal bulan. Ditambah lagi aktifitas program kerja (proker) organisasi.
Bisa nggak ya bagi waktunya?
Berhubung terlintas pepatah, “Kesempatan nggak datang dua kali”. Akhirnya saya memantapkan hati untuk menerima syarat dan ketentuan masuk kelas blogger tersebut. Beh dah kayak istilah iklan perusahaan aja hahaha...
Baca juga : Pengalaman Setahun Blogger Pemula
Singkat cerita, masuklah saya ke dalam grup. Dan betapa terkejutnya saya bahwa mayoritas di grup tersebut di dominasi bu-ibu.
Kalau boleh jujur. Saya malu banget, guys. Bukan karena merasa paling muda, tapi malu sama semangat belajanya para momy di tengah-tengah aktifitasnya sebagai seorang ibu dan istri. Apalagi di situasi pandemi seperti ini.
Saya nggak bisa bayangin gimana kerempongan mereka dalam membagi waktu. Saya yang masih sendiri, 24 jam saja sering terasa kurang.
Teman Berjuang di Kelas Menaikan DA
Di kursus blogger ini saya nggak hanya dapat ilmu menaikan DA blog saja. Ada banyak kejutan lain di dalamnya. Mulai tugas hingga materi yang berada di luar dugaan. Salah satunya adalah artikel saya tentang Belajar SEO On Page.
Di kelas menaikan DA, saya sering dibuat speechless. Bingung mau pasang ekspresi gimana. Contohnya ketika DA saya naik drastis ke 13 hanya dalam waktu 2 minggu. Saya setahun lebih ngeblog saja cuma bisa dapat angka 6.
Grup ini dimentori oleh 5 orang, ialah kak Ria, mas Irwin, mas Pewe, mas Baim, dan mas Ilham Sadli. Selain mendapatkan ilmu, benefit lain yang saya dapatkan tentunya adalah relasi.
Berikut adalah mom blogger keren yang menjadi teman seperjuangan saya selama di kelas 30 Hari Naik DA.
Lifestyle Blogger Hanifah Nila
Ibu dua orang anak yang hobi membaca ini sering menulis tentang resesi berbagai buku. Kalian bisa mampir ke blog hanifahnila.com untuk mendapatkan rekomendasi buku menarik di sana. Mulai dari buku bertema romance hingga buku anak-anak semua ada.
Kak Hanifah Nila mulai mengenal dunia blogging sewaktu kuliah tahun 2010 di platform Multiply. Keren nggak tuh? Dijaman itu saya masih main lompat tali dan ingusan hehehe...
Awalnya beliau menulis tentang resesi buku yang pernah dibaca karena bergabung dalam suatu komunitas membaca. Di platform ini membuatnya bertemu dengan teman blogger yang lain. Setelah Multiply bangkrut di tahun 2012 beliau sempat berhenti dan aktif ngeblog kembali di tahun 2019.
Sebagai seorang super mom. Aktifitas kak Hani tentu tidak luput dari perkara domestik. Untuk itu, beliau berusaha untuk mengatur waktunya sebaik mungkin agar kegiatan blognya tetap dapat berjalan. Pagi mengurus kerjaan rumah dan malamnya mulai aktivitas blogging.
Dengan belajar menaikan DA blog, kak Hanifah berharap dapat memperbaiki tulisannya agar lebih berkualitas dan menghasilkan. Beliau sangat bersyukur dapat mengikuti kursus blogger di Kelas 30 Hari Naik DA karena banyak sekali ilmu yang belum dipelajari tentang blog. Sehingga beliau bisa rajin berbenah blog sekaligus menemukan teman baru.
Yantiani Blogger Medan
Kak Yantiani atau biasa dikenal senagai Kak Yanti ini telah bertekad untuk menjadi narablog alias blogger sejak tahun 2011. Namun, hal tersebut harus tertunda karena aktivitas seorang ibu dalam mengasuh anak-anak yang masih kecil. Pada akhirnya beliau memutuskan untuk action blogging karena tergelitik oleh maraknya artikel hoax.
Di blog yantiani.com, kamu dapat membaca beragai topik tentang keluarga, lifestyle, review produk, hingga postingan tulisan khusus di tag pojok aku.
Dalam mengatur waktunya di dunia blogging, Blogger yang berdomisili di Medan ini mengaku tidak memiliki waktu khusus. Ketika memiliki waktu luang terlebih saat ada deadline job. Beliau akan menyempatkan diri untuk menulis. Namun, tetap mengutamakan keluarga dan fokus pada anak.
Kak Yanti berharap, melalui blognya dapat menjadi sumber penghasilan bahkan dihari tuanya nanti. Tak jauh berbeda dengan kak Hani. Beliau sangat senang selama mengikuti di Kelas 30 Naik DA. Kelas ini juga membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan job.
Optimasi SEO
Itulah dua sosok Mom Blogger yang tangguh yang menjadi bagian dari teman seperjuangan di kursus blogger pertama saya ini. Jika ingin memahami dan mendalami tentang SEO lebih dalam, kamu bisa mengikuti kelas dengan mengklik gambar di bawah ini.