Cara Membangun Percaya Diri Saat Berbicara dan Tampil di Depan Umum

how to be confident

Tampil atau berbicara di khalayak publik sering menjadi mimpi buruk bagi beberapa kalangan. Khususnya bagi orang-orang yang mengidap Glosophobia, istilah untuk orang yang takut berbicara di depan umum. Rasa malu, gugup, keringat dingin, hingga diam seribu bahasa menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari keberadaannya. 

Sebenarnya hal ini sangat bertolak belakang sekali dengan kepribadian saya. Memiliki kepribadian ENTP (Juru Kampanye) membuat saya sangat suka menjadi pusat perhatian dan antusias saat tampil ataupun berbicara di hadapan orang banyak. 

acara senam pagi

Jadi MC berbagai acara hingga Pemimpin Senam dadakan? Semua saya iyakan. Bahkan di beberapa kesempatan seperti event seminar, workshop atau agenda lainnya. Saya memiliki prinsip pantang pulang sebelum maju ke depan hehehe... Bukan tanpa alasan, hal itu saya lakukan untuk mencari cendera mata sebagai kenang-kenangan. 

"Skill are built not born."

Dapat berbicara dengan lancar dan lantang di depan publik tentu tidak saya dapatkan secara instan. Tidak pula semudah membalikan telapak tangan. Jantung berbedar, keringat dingin, rasa takut, nervous, hingga tiba-tiba kebelet buang air kecil juga pernah saya rasakan. 

Akan tetapi, saya tidak pernah menjadikan hal-hal tersebut sebagai penghalang. Justru saya jadi tertantang untuk menaklukan ketakutan dalam diri saya sendiri. 

Dan pada tulisan kali ini, saya akan membagikan tips tentang cara membangun percaya diri saat tampil dan berbicara di depan umum berdasarkan pengalaman pribadi saya. 

Berbicara di Depan Cermin

Sedari kecil saya sudah terbiasa melakukan hal ini sebelum melakukan perfom. Seperti saat ditunjuk menjadi MC, ujian lisan, praktik pidato maupun berpuisi. Selain membangun kepercayaan diri, berlatih berbicara di depan cermin juga membuat saya terlatih untuk fokus. 

Bahkan dalam beberapa situasi seperti saat sedih, kecewa dan ketika tidak ada teman yang bersedia mendengarkan. Selain menuliskannya di buku diary. Saya juga mengutarakan 'uneg-uneg' yang ada dalam benak saya dengan berbicara di depan cermin sebagai refleksi diri. 

Atur Nafas dan Rileks

Suasana saat berlatih berbicara sendiri di depan cermin dengan tampil di depan umum tentu berbeda. Untuk itu, sebelum tampil atau melangkah ke area panggung. Saya akan menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

Saat sudah berada di depan peserta, saya akan memposisikan diri untuk rileks dengan perawakan tegap, namun tidak terlihat kaku seperti pasukan pengibar bendera juga yaa.

Menghindari Kontak Mata

Bagi kamu yang belum terbiasa berbicara di depan umum, rasa malu dan gugup saat berada di depan panggung sering membuat fokus kita menjadi hilang dan buyar. Untuk itu, saya selalu menghindari kontak mata secara langsung saat lima menit pertama. 

Hal ini sangat bertolak belakang ketika saya mengobrol dengan seorang lawan bicara. Karena saat kita tampil di hadapan publik, tidak hanya sepasang-dua pasang mata saja melainkan ratusan atau bahkan ribuan pasang mata akan tertuju pada kita. 

Fokus ke Satu Titik

Bagi pemula, demam panggung sering kali menjadi ancaman saat kita berbicara maupun tampil di depan umum. Akan tetapi, kamu tidak perlu kawatir saat kamu memiliki kunci dari permasalahan tersebut. 

Ketika saya merasa belum siap untuk membangun kontak mata langsung dengan para peserta, saya akan membangun titik fokus untuk diri saya sendiri. Biasanya, saya akan mencari satu benda seperti tembok, logo, alis, ataupun dahi peserta. Hal ini akan menghilangkan rasa gugup serta membuat saya lebih enjoy dan cepat beradaptasi. Hingga saat percaya diri saya sudah mulai terbangun, barulah saya akan beralih untuk melakukan kontak mata kepada peserta. 

Memakai Pakaian yang Membuatmu Nyaman

Sebelum saya tampil di depan umum. Selain mempersiapkan mental, persiapan fisik juga menjadi pondasi untuk membangun percaya diri saya. Hal ini sangat penting mengingat saya akan menjadi perhatian semua orang. Oleh karena itu, saya selalu berusaha selektif dalam memilih pakaian dan aksesoris yang akan saya gunakan.

Ketika ditunjuk menjadi MC suatu acara, saya akan menyelaraskan pakaian yang akan saya gunakan dengan tema acara tersebut. Saya juga memberikan rules bagi diri saya sendiri. Seperti menghindari gaya hijab yang rumit, baju yang tipis atau transparan, serta menghindari pemakaian aksesoris yang berlebihan. 

Bagi saya, saat saya sudah merasa nyaman dengan diri sendiri. Pasti saya juga akan nyaman dipandangan orang lain. 

Jadilah Berbeda

Berbeda di sini bukan berarti kamu harus tampil glamour atau memakai pakaian heboh seperti ikut karnaval ya. Akan tetapi, mencari kekuatan dari dalam dirimu sendiri. 

Saya percaya bahwa Tuhan selalu memberikan keistimewaan pada setiap makhluknya. Untuk itu, saya selalu menggali keistimewaan yang bisa menjadi ciri khas dan kelebihan saya.

Meskipun suara saya cempreng dan tidak semerdu MC wanita pada umumnya. Saya mencoba untuk tidak membandingan diri saya sendiri dengan orang lain. Justru, dengan suara cempreng itu membuat saya memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta yang tidak akan mereka temui pada orang lain. 

Itulah beberapa tips tentang cara membangun percaya diri berdasarkan pengalaman pribadi saya. Apakah kamu tertarik untuk mencoba dan menaklukan diri sendiri? Saya tunggu pengalaman kamu di kolom komentar ya! 

Sampai jumpa di tulisan selanjutanya! 

With love,
andayani rhani

Reactions

51 Komentar

  1. Kalau saya biasanya cari pegangan, bisa pulpen, buku, atau pointer. 😁

    Anyway, harusnya 'skills are built' 😊

    BalasHapus
  2. betul menghindari kontak mata. saya bukanlah yg suka jd pusat perhatian tapi saya ingin selalu ada di depan. karenanya agar tak muncul rasa malu, maka saya selalu hindari kontak mata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk orang yang belum terbiasa bicara di depan umum memang kontak mata bisa jadi bom waktu kak, tapi kalau sudah terbiasa pasti akan lebih percaya diri kalau punya kontak mata sama audien hehe

      Hapus
  3. Udah nyoba kak..tetap aja grogi kalau ga biasa maju dan bicara didepan.. saya sendiri seringnya menghindari bicara didepan kecuali kalau terpaksa..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya dulu juga begitu kak tapi karena terbiasa terpaksa jadi bisa hehe

      Hapus
  4. Pede itu kadang bisa diciptakan dengan cara cuek. Salah satunya, bisa dengan latihan membuat konten vlog atau podcast ...Kalau saya sih begitu, mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh dapet ilmu baru, sebenernya saya juga pengen buat vlog dan podcast tapi kurang pede dengan penampilan dan suara saya yang cempreng kak hehe...

      Hapus
  5. Sayaaaaa... kalau ngomong di depan umum kayaknya mau ngompol, etapi itu dulu sih, nggak tahu sekarang, kayaknya masih sama hahahaha.

    Saya belajar untuk nggak terlalu pemalu dari video Mba, saya beberapa tahun lalu, bahkan mual liat wajah sendiri di video, apalagi kalau berdiri depan orang banyak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru saya kebalikan mbak, kalau ngomong di depan orang bisa lancar tapi kalo di video malah gerogi haha mungkin karena belum terbiasa kali ya hehehe

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Keren, "skill are built, not born". Dulu SMA & kuliah sering jadi MC. kadang gugup, tapi wajar. Toh gugup tidak akan membuat kita mati, hehe. Thank you sharingnya Anda :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah keren kak, saya pertama kali jadi mc juga waktu SMA hehehe

      Hapus
  8. Aku kayaknya karena terbiasa, jadi biasa aja tampil di depan umum. Walaupun sering di"ejek" suaraku pelan sih. Tapi ga apa-apa, kan ada mic. Hehe...Tapi aku orangnya engga terlalu suka tampil depan umum sebenarnya. Kalau terpaksa aja...Misalnya ngajar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suara pelan atau keras itu relatif kak yang penting kalau sudah punya rasa percaya diri untuk bicara dan tampil di depan umum menurut saya itu sudah cukup ��

      Hapus
  9. Kalo saya sih biasanya sugestikan diri kalo saya paling pinter dulu di ruangan, biar pede. Hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hampir sama kayak saya waktu presentasi mbak, dulu kebagian kurtilas pertama kali waktu smp jadi setiap minggu pasti ada presentasi hehehe

      Hapus
  10. Mbak kalo menghindari kontak mata nanti para audiensnya merasa ga diperhatiin dong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak juga kok kak, biasanya saya akan menyiasatinya dengan tetap melihat ke audiens tapi hanya sebatas di dahi atau alis saja, hingga ketika sudah berhasil menyesuaikankan suasana baru beralih ke kontak mata ^^

      Hapus
  11. Kalo saya, adalah kuasai materi dan keadaan. Karena biasanya saat bicara d depan adl saat presentasi. Nah, kalo pas g siap materi, biasanya nervous dan kacau. Selebihnya, Lhamdulillah g masalah. Meski ganteng, ak g grogi. Wkmwmw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mantap sekali mas, memang memiliki penampilan yg menarik apalagi ganteng memang terbukti bisa menambah percaya diri �� hehe

      Hapus
  12. Alhamdulillah udah sering tampil di depan umum, tali kadang masih aja demam panggung apalagi kalau gak ada persiapan. Membantu bgt ips5 nya.

    BalasHapus
  13. Benar banget Mbak, saat saya belajar jadi pembicara di depan umum dulu, saya juga menghindari kontak mata dengan peserta, itu benar-benar bikin gugup. Dan kalau sudah gugup, bisa-bisa kehilangan konsep pembicaraan.

    Satu lagi, public speaking adalah softskill yang mesti dilatih berulang-ulang, gak bisa sekali jadi.

    Jadi walaupun ikut pelatihan public speaking berbayar yang mahal, belum tentu bisa membuat kita berani dan terampil berbicara. Mesti latihan yang keras juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, pada akhirnya yang kita butuhkan bukan hanya sekedar teori tapi juga eksekusinya^^

      Hapus
  14. memang benar cara membangun percaya diri cukup dengan fokus satu titik agar bisa menguasai satu bidang.. dan pastinya kita akan diakui orang lain hasil dari karya kita

    BalasHapus
  15. Wah berguna nih buat saya yang gak jago ngomong di depan gegara groogi duluan. Kadang tuh malah udah dirancang ngomong apa, gara² grogi, jadi ilang semua ;(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, selamat mencoba kak ^^ jangan bosan untuk berlatih bicara di depan orang banyak ya! Kalo kata pepatah, bisa karena terbiasa hehe

      Hapus
  16. Saya banget ini kalo mengidap Glosophobia. Meski sudah diantsisipasi sejak awal, ada aja biangnya yang menyebabkan arah pembicaraan tidak ketemu kalo ada di depan khalayak.
    Makanya kalo pertemuannya dipersiapkan sebelumnya, saya memilih cara menuliskan kerangka pembicaraan terlebih dahulu.
    Trims tipsnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah berkunjung, semoga tipsnya membantu ya kak. Selamat mencoba ^^

      Hapus
  17. Jika udah sering tampil depan umum biasanya nanti terbiasa.
    Kalau aku lebih ke atur nafas dan rileks, biar sedikit mengurangi gugup kita saat berada di depan untuk berbicara di ruang rapat/suatu acara.

    Dan berlatih bicara dengan teman agar bisa dikoreksi dalam pengucapan. Karena sering sekali beribet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, selain belibet kadang ada beberapa orang yang nggak sadar sama apa yang dia bicarakan, salah-salah justru membicarakan hal" yang berulang"

      Hapus
  18. Wah, mencari titik fokus ini, sesuatu yang baru bagi saya. Karena, meski grogi, biasanya saya tetap mencari mata seseorang untuk mencari pesan apakah apa yang saya katakan dipahami atau tidak. Hasilnya memang jadi so-so. Kadang baik, kadang agak berantakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah berkunjung kak susindra, semoga tipsnya membantu ya ^^

      Hapus
  19. Dlu saat SD terbiasa ikut pidato jd hingga sekarang jd terbiasa berbicara di depan publik. Kaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar kak, kalau pepatah bilang bisa karena terbiasa hehe

      Hapus
  20. Terimakasih...tulisannya membantu bgt.. saya yg tim malu di depan umum harus belajar banyak.

    BalasHapus
  21. Mantap tipsnya, memang alah bisa karena biasa ya mbak.
    Gugup di awal-awal, lama-lama jadi lancar juga bicara di depan umum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali kak.. Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat ya tipsnya hehe

      Hapus
  22. Coba pakai caraku juga boleh; Iseng bikin podcast gratis. Ini beneran seperti latihan ngomong di depan publik, tetapi tidak langsung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh dicoba nih kak caranya, kalau boleh tau bikin podcast dimana?

      Hapus
  23. Saya pernah mengalaminya dan membuat saya gemetaran. Dua kali malah. Belajar publik speaking itu penting ternyata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali kak, bahkan sekarang banyak bgt pelatihan publik sepeaking

      Hapus
  24. Saya introvert, sering ditawari berbicara entah membuka kumpulan kegiatan, membuka rapat kecil sampai acara besar seperti sambutan di Masjid, sambutan di panggung dlsb. Saya selalu menolak karena gak PD.
    Pengen sih saya berubah, saya pernah membaca intinya sih buat satu titik fokus seperti ujung panggung. Kalo gak salah pertama tama liat dulu kanan kiri peserta lalu fokus ke titik yang dibuat. Tapi ah, bicara juga masih belepotan dan mendadak suka lupa :D jadinya suka gak pede banget

    BalasHapus
  25. aku inget banget waktu di kantor dulu, selalu ada public speaking class gitu dan aku merasa selalu pabalieut (brantakan gitu deh) kalo pas udah on di depan umum hihi. Selalu merasa tidak PD dan apalagi kalo disaksikan para atasan atau miliki jabatan/pendidikan yg tinggi

    BalasHapus
  26. bener kaamu mbak, aku juga klo tegang pas di moment yng jstru harusnya PD , sejenak aku merem, ambil nafas, ngelus2 dada sendiri, smbil berucap dalam hati, bisa bisa bisa, ayok pede rini, all is well..

    BalasHapus
  27. Kalau dulu jaman kuliah, yang bikin aku pede tampil di depan umum adalah sudah menguasai materi. Kalau sudah menguasai materi ditanyai seperti apa pun atau bahkan didebat model bagaimana pun aku masih tetap pede aja. Nah, kalau pas tampil di muka umum tapi gak menguasai materi, bisa jadi mati gaya aku.😂

    BalasHapus
  28. Semuanya persis banget tips yg juga aku praktekin!😁 entah kenapa berbicara di depan cermin sebagai sebuah latihan itu is a must! Dan betul kata kamu, menghindari kontak mata saat berada di depan audiens itu sangat penting, karena aku sendiri juga pernah beberapa kali nge-freeze gara2 salah fokus buat ngeliat salah satu audiens, yg tadinya enjoy dan seolah gak sadar lg di atas panggung jd malah sadar dan bikin blank wkwkwk😆 Anyways, salam kenal ya!👋🏻

    BalasHapus

Thank you for your time to come by and leave comment! Follow me on Instagram @andayanirhani, let me know you found me from my blog, and I'll follow you back :)
-Xoxo