[QR Standar] Solusi Pembayaran Digital Millenial

Di era industri 4.0 saat ini, ilmu pengetahuan khususnya teknologi di bidang ekonomi semakin berkembang. Beberapa tahun terakhir, metode pembayaran digital mulai menggeser pembayaran kovensional secara tunai. Hal ini dilandasi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemanfaatan smartphone untuk melakukan transaksi secara fleksibel dan kredibel, di mana dan kapan saja. 

Sebagai generasi millenial, saya selalu mengutamakan kemudahan dan kecepatan dalam kegiatan sehari-hari. Hidup sebagai mahasiswa di perantauan membuat saya harus cerdas dalam memanajemen waktu. Selain kegiatan kuliah dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), saya juga disibukkan dengan kegiatan rumahan seperti memasak, mencuci, belanja, dan kegiatan lainnya. 

Berbicara tentang belanja, sejujurnya belakangan ini saya jarang berkunjung ke toko karena sering dipusingkan oleh deretan antrian panjang yang melelahkan. Waktu jadi terbuang percuma. Namun, adanya dompet digital dengan fitur yang beragam mampu mengatasi dan menjadi solusi permasalahan yang saya alami. 

QR Payment 
Doc. Penulis
QR payment merupakan fitur di dompet digital yang menjadi andalan saya dalam bertransaksi sehari-hari. Quick Response (QR) payment adalah metode pembayaran yang menggunakan kode dua dimensi untuk menyimpan data secara horizontal dan vertikal. Bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar pasti sudah cukup akrab dengan sistem pembayaran ini. 

Kenapa harus QR Payment?
Ilustrasi QR Payment
#Praktis 
"Ada uang pasnya, kak?"
Pertanyaan yang selalu hadir ketika saya bertransaksi dengan uang kartal. Pembayaran dengan metode tunai terkadang menyulitkan bagi penjual maupun pembeli. Jika uang yang ada di dompet kurang, maka pembeli harus mencari ATM terlebih dahulu untuk tarik tunai. Pembayaran dengan kartu debit maupun kredit kadang juga terkendala dengan jenis mesin yang tidak memadahi. Untuk itu, QR Code hadir sebagai penengah. Penjual tidak perlu bersusah payah mencari uang kecil untuk kembalian dan pembeli tidak perlu mencari ATM atau membawa bawa dompet tebal berisi uang receh yang berat. 

#Efektif 
Alasan kedua ini sangat sesuai untuk millenial yang sering mager membayar dengan metode tunai seperti saya. Kita bisa mendapatkan kemudahan melalui QR Code. Kita tidak perlu lagi membawa dompet kemana-mana karena pembayaran dapat dilakukan dengan smartphone. Cara transaksinya pun sangat mudah. Cukup buka aplikasi penyedia layanan keuangan, scan kode yang ada, kemudian memasukan nominal yang akan dibayarkan. Setelah menerima notifikasi berhasil, maka secara otomatis saldo akan terpotong. Transaksipun selesai. Mudahkan? 

#Efisien
Ketika sebuah toko sedang ramai-ramainya, antrian untuk membayar pasti tidak bisa dielakan. Terlebih lagi saat menggunakan metode pembayaran secara tunai, kita harus mengeluarkan waktu ekstra untuk menunggu kasir mengambil kembalian kemudian memasukan uang tersebut ke dalam dompet. Selain ribet dan menyita waktu, hal ini sangat rentan oleh kasus kehilangan uang karena terburu-buru sehingga uang yang kita terima terjatuh. Akan tetapi, dengan menggunakan QR Code, transaksi dapat dilakukan secara cepat dan akurat. 

#Transaksi Aman 
Isu peredaran uang palsu membuat pembayaran tunai menjadi momok tersendiri bagi pelaku usaha. Tidak sedikit pedagang yang harus menambah modalnya guna membeli mesin scan untuk mendeteksi uang palsu. Penggunaan QR Code secara tidak langsung dapat meminimalkan peredaran uang palsu. Selain itu, kita tidak perlu membawa dompet tebal yang bisa memicu tindak kriminal. 

#Hemat 
Untuk menarik perhatian masyarakat, perusahaan layanan digital biasanya memberikan beberapa penawaran berupa diskon, cashback hingga promo buy 1 get 1. Bahkan di waktu tertentu, perusahaan memberikan diskon lebih dari 50%. Bagi seorang mahasiswa seperti saya, hal seperti ini tentu menjadi keuntungan yang tidak mungkin saya sia-siakan. Adanya promo ini juga menjadi solusi saya dalam mengatasi masalah kehabisan uang di akhir bulan. 

Kekurangan QR Code 
Contoh Aplikasi Layanan Pembayaran Digital
Dari berbagai kemudahan dalam pembayaran digital di atas, tidak mengherankan bila layanan pembayaran digital berkembang pesat seperti cendawan di musim hujan. Hingga saat ini, terdapat 12 perusahaan layanan pembayaran digital yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk menerapkan sistem pembayaran berbasis QR Code contohnya seperti Ovo, Go-Pay, Dana, Jenius, T-Money dan lainnya. Masyarakat bisa bebas memilih layanan mana yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya. Namun di sisi lain, kemudahan ini juga memiliki kekurangan. 

QR Code hanya bisa digunakan untuk satu jenis layanan pembayaran digital yang sama. Apabila seorang pembeli ingin membayar menggunakan jenis layanan pembayaran A, maka pihak merchant harus menyediakan layanan pembayaran A pula. Lalu, bagaimana jika kita membayar dengan QR Code namun pihak merchant tidak menyediakan layanan pembayaran yang sama? 

Kasus ini pernah saya alami sendiri beberapa waktu lalu. Meskipun sudah ada empat QR Code di meja kasir. Ketika hendak membayar menggunakan QR Code, ternyata merchant tempat saya membeli tidak menyediakan jasa layanan pembayaran digital yang sama. Alih-alih mendownload aplikasi yang sama digunakan oleh pihak merchant. Untuk menghemat waktu, saya lebih memilih mengalah dan membuka dompet untuk membayar secara tunai. Untungnya, saat itu saya membawa uang yang cukup. Saya tidak bisa membayangkan jika uang tunai yang saya bawa kurang. Saya pasti akan kebingungan karena harus menjangkau mesin ATM yang jauh dari lokasi. Ingin mudah, justru mendapat susah.

Quick Response Code Indonesia Standard (QIRS)
Doc. Penulis
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, bertepatan dengan HUT RI ke-24 pada tanggal 17 Agustus 2019 instansi Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Quick Response Code Indonesia Standard (QIRS) sebagai standar pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking. Seperti namanya, QR Code ini digunakan untuk standarisasi pembayaran dari layanan keuangan digital yang berbeda-beda. Jadi, satu QR Code dapat digunakan untuk semua jenis layanan pembayaran digital. Ibarat Indoneisa, QR standar ini adalah "Bhinneka Tunggal Ika"-nya, pemersatu dari perbedaan yang ada. 

QRIS mengusung slogan "UNGGUL" yang merupakan akronim dari kata UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung dengan makna sebagai berikut. 
  • UNiversal. Penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
  • GampanG. Masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel
  • Untung. Transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel. 
  • Langsung. Transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran. 
Setelah dilakukan dua kali masa uji coba. Penggunaan QRIS dalam skala nasional akan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2020 mendatang. Dari halaman resmi BI, peluncuran QR standar ini merupakan salah satu implementasi dari visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang dibuat oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dengan menggunakan standar internasional EMV Co.

Sebagai upaya pengenalan program baru ini. Pihak BI menyelenggarakan #Feskabi2019 (Festifal Edukasi Bank Indonesia) dengan tema QRIS (QR Code Indonesian Standard) : Pembayaran Digital Ala Millenial di beberapa perguruan tinggi.

#QRStandarPembayaranDigitalAlaMillenial muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna teknologi serta tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan QRIS, permasalahan dalam transaksi pembayaran digital dapat diminimalkan. Dengan kata lain, sistem pembayaran QR standar membuat proses transaksi lebih efisien dan ekonomis namun tetap efektif. Sebagai generasi millenial yang cerdas, sudah saatnya kita #MajukanEkonomiYuk dengan #PakaiQRstandar untuk #GairahkanEkonomiGlobal

 ---- 
Disclaimer : 
Artikel ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dan vlog competition yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. 
 ---- 

Referensi :
Bank Indonesia. "Bank Indonesia Terbitkan Ketentuan Pelaksanaan QRIS". Agustus 21, 2019. https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Bank-Indonesia-Terbitkan-Ketentuan-Pelaksanaan-QRIS.aspx 
Bank Indonesia. "BI Tutup Rangkaian Kegiatan FESKABI 2019". November, 4 2019. https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Tutup-Rangkaian-Kegiatan-FESKABI-2019.aspx
Kontan.Co.Id. "Ini dia empat keunggulan standar QR code". Agustus, 19 2019. https://nasional.kontan.co.id/news/ini-dia-empat-keunggulan-standar-qr-code

Reactions

2 Komentar

  1. wah ini sih bakal bikin praktis banget kl semua dompet digital bisa digunakan dengan sekali scan, apapun dompet digitalnya.. mantaap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener sekali mbak, keberadaan QRIS jadi lebih efektif dan praktis

      Hapus

Thank you for your time to come by and leave comment! Follow me on Instagram @andayanirhani, let me know you found me from my blog, and I'll follow you back :)
-Xoxo